SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI MIOMA

CARA CEGAH MIOMA

Miom merupakan jaringan otot yang tumbuh secara abnormal (tumor). Pertumbuhan tumor itu terjadi karena otot rahim yang berkembang secara berlebihan. Tumor ini tidak terasa kehadirannya, karena pertumbuhan Miom sangat lambat. 

penyebab terjadinya Miom ini bisa berasal dari faktor hormonal terutama hormone estrogen, ketidakseimbangan emosi, stress, daya tahan tubuh yang rendah dan pola hidup tidak seimbang, atau kurang mengkonsumsi sayuran hijau. Miom ini bisa juga disebabkan infeksi dan jamur dalam rahim yang mengendalikan perangsangan pertumbuhan Miom.

CARA CEGAH MIOMA

Gejala Miom biasanya dialami oleh perempuan yang mengalami haid tidak normal. Mulai dari usia haid yang datang terlambat, jumlah darah haid yang sangat banyak sampai-sampai harus berulang kali mengganti pembalut, nyeri atau sakit yang hebat saat haid (Dismenore), gejala PMS (Pre Menstruasi Syndrom), siklus haid yang tidak teratur, nyeri saat bersenggama dan masih banyak lagi. Miom ini bisa muncul lagi walaupun telah diangkat. Oleh karena itu seorang perempuan harus selalu menjaga kebersihan alat kelaminnya serta menjaga keseimbangan berat tubuhnya.

Nyeri haid juga merupakan salah satu gejala khas endometriosis. Endometriosis merupakan suatu keadaan di mana endometrium (selaput yang melapisi bagian dalam rahim/uterus) yang terdapat di luar rongga rahim. Selain itu gejalanya terkadang disertai mual, muntah, sakit kepala, serta nyeri hebat di bagian bawah perut. Biasanya muncul 1-2 hari sebelum haid dan bisa bertahan selama 2-3 hari selama haid.

Pengobatan Endometriosis akan disesuaikan dengan usia, gejala, dan kondisi si penderita. Untuk endometriosis yang masih ringan, pengobatannya dengan pemberian pil kontrasepsi. Namun jika penyakit ini terlanjur membesar, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan.

Sedikit kaum hawa di negeri ini yang memahami perbedaan antara penyakit kista dan mioma (myom). Memang, kedua penyakit ini sama-sama semacam tumor yang menyerang organ reproduksi perempuan. Pada tingkat tertentu kista dan mioma bersifat jinak.

Hanya saja, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Yang pertama adalah lokasi tempat tumbuhnya kista dan mioma. Lokasi pertumbuhan kista berada pada indung telur (ovarium). Dus, penyakit ini kerap disebut dengan istilah kista ovarium.

Adapun mioma tumbuh pada otot rahim kaum perempuan. "Berbeda dengan kista yang tumbuh di luar rahim. Di sini letak perbedaannya," kata Martin Walean, dokter kandungan RS Permata Bunda.
Pertumbuhan mioma, atau istilah medisnya mioma uteri, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain status hormonal. Hormon mempunyai peran yang sangat penting pada aktivitas rahim, khususnya hormon estrogen.

Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan tumor yang satu ini. Sebab, jaringan mioma memiliki jumlah reseptor estrogen yang lebih tinggi daripada jaringan otot kandungan. Jadi kerap tumbuh lebih cepat pada masa usia reproduksi, terutama pada masa kehamilan.

Yang membuat mioma berbahaya adalah karena ia dapat tumbuh lebih dari satu lokasi di dalam rahim, dengan berat dan ukuran bervariasi. "Ini menyebabkan gangguan pada rahim," ujar Mulyadi Tedjaprana, Direktur Klinik Medizone.

Perbedaan kedua adalah wujudnya. Apabila kista ovarium berbentuk kantong yang berisikan cairan, mioma berbentuk padat.

Menurut Boyke Dian Nugraha, ahli kandungan dari Klinik Pasutri Tebet, Jakarta, untuk bisa membedakan kista dan mioma dapat dilakukan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) empat dimensi. "Karena, cukup sulit membedakan keduanya dengan pemeriksaan konvensional," katanya.

Boyke menambahkan, saat ukuran kista dan mioma mulai membesar, diperlukan penanganan khusus, misalnya tindakan pengangkatan laparoskopi dan laparatomi. "Tindakan ini hanya disarankan kepada wanita, yang ukuran kista atau miomanya di atas 5 sentimeter," ungkap Boyke.

Meski belum diketahui penyebab munculnya kista ataupun mioma, Mulyadi Tedjapranata menyatakan bahwa kedua tumor jinak itu dapat dihindari dengan penerapan pola hidup yang sehat dan berkualitas.

Untuk menghindari kedua penyakit tersebut, saran Boyke, ada baiknya kaum wanita mengurangi asupan makanan yang dapat memicu produksi hormon estrogen, seperti tahu dan tempe, atau kacang kedelai. "Itu bisa merangsang timbulnya mioma," tandas Boyke.

Pola hidup sehat lainnya, timpal Mulyadi, mengurangi konsumsi makanan berlemak dan sering mengonsumsi makanan kaya serat. Selain itu, hindari pemberian zat tambahan pada makanan. Yang paling penting adalah rutin berolahraga. "Kebiasaan rokok dan alkohol jelas harus dihentikan. Kalau bisa, juga hindari stres," tegas Mulyadi.

Meski hanya 0,1% dari total kasus tumor jinak ini yang berkembang menjadi kanker ganas, menurut Martin, bukan tidak mungkin ke depannya akan makin banyak perempuan yang mengidap kista atau mioma. "Jika tidak dicegah sedari dini, kista dapat tumbuh jadi kanker ovarium mematikan," kata dia.

Saat ini, menurut Martin, kanker ovarium merupakan penyebab kematian utama pada kasus penyakit ginekologi di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, kanker ovarium merupakan penyakit kelima yang menyebabkan kematian perempuan setelah kanker paru-paru, kolorektal, payudara, dan pankreas.

Catatan saja, di AS, sebelum tahun 1998, kasus kanker ovarium pada perempuan berusia di bawah 50 tahun mencapai 5,3 per 100.000 kasus. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 1998 tercatat merudi 41,4 per 100.000 kasus yang menimpa perempuan di atas 50 tahun. (Raymond R, Andrie Indradie).

Miom adalah tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos myometrium, yakni adanya pertumbuhan sel-sel otot di dalam rahim yang tidak normal, berbentuk seperti kumparan yang lama-lama berputar hingga menyerupai bola, atau istilah sederhananya, daging tumbuh di rahim. Miom dapat tumbuh di bagian luar rahim (subserosa), di bagian dalam rahim (submukosa), ataupun di dalam otot rahim (intramural). Ukuran dari miom ini rata-rata hanya sebesar ukuran kacang polong dan anggur.

Mungkin sebagian besar dari anda bertanya-tanya apakah miom sama dengan kista ? Jawabannya jelas berbeda, bahkan perbedaannya 180 derajat. Ya, miom dan kista ini memang sangat berbeda, meskipun keduanya sama-sama penyakit “pengganggu” organ reproduksi perempuan. Perbedaan tersebut sangat jelas, mulai dari gejala, penyebab dan letak terjadinya miom dan kista itu sendiri. Dan penyakit miom ini tidak terlalu berbahaya, sebab penyakit yang satu ini memiliki kecenderungan untuk mengecil dengan sendirinya dan sangat jarang mengalami perubahan menjadi kanker.

Kenapa bisa terjadi miom ? Kenapa bisa tumbuh miom ?

Penyebab penyakit miom ini diantaranya adalah faktor hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan. Miom biasanya menyusut setelah menopause ketika kadar estrogen menurun. Faktor lain yang juga dapat memicu tumbuhnya miom adalah ketidakseimbangan emosi, misalnya sering stres, daya tahan tubuh rendah, dan gaya hidup yang tidak seimbang.

Miom atau kanker jinak yang tumbuh dalam sistem reproduksi, khususnya pada rahim wanita, umumnya akan sangat sulit dideteksi, sebab miom yang masih begitu kecil relatif tidak menunjukan indikasi atau gejala yang mudah diketahui para wanita. Hal inilah yang pada akhirnya membuat miom pada janin menjadi sangat sulit dideteksi, terlebih lagi jika ibu hamil jarang melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Banyak orang yang mengabaikan miom sebab tidak ada gejala yang nampak terlalu bahaya. Seringkali gejala miom muncul seperti gejala-gejala penyakit biasa diantaranya pembesaran perut yang bisa saja diartikan sebagai kenaikan berat badan yang memang akan terjadi pada ibu hamil serta rasa sakit dibagian pelivis yang mungkin diartikan sebagai sakit menstruasi. 

Timbulnya gejala-gejala seperti ini umumnya, akan membuat seseorang tidak merasa khawatir sebab gejala ini seringkali dialami sewaktu mereka menstruasi. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang menjadi mengabaikan miom.

Gejala miom memang tidak dapat dideteksi dan diindikasikan secara pasti. Oleh karena itu, ada baiknya jika anda para wanita khususnya ibu hamil rutin memeriksakan kesehatannya untuk mendeteksi jika timbul miom pada janin. Terlebih lagi, mengingat penyakit ini tidak memberikan gejala yang berarti dan mencolok. 

Untuk itu, jika anda merasakan beberapa gejala atau anda merasakan sesuatu yang lain pada tubuh anda sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, agar penanganan sedini mungkin bisa dilakukan sehingga kemungkinan miom dapat dideteksi sejak dini. Dengan berkonsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan pada rahim untuk mendeteksi keberadaan kanker jenis ini.

 Apabila anda mengalami gejala berupa pembesaran perut, maka dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunkaan magnetic resonance imaging atau ultrasound untuk mendeteksi posisi, ukuran serta keberadaan miom yang ada dalam rahim agar lebih jelas.

Nah, setelah dokter mendapatkan letak serta ukuran miom, maka dokter akan mengambil tindakan lebih lanjut dengan melakukan diagnosa serta memberikan pengobatan lebih lanjut. 

Namun jika ternyata tubuh anda tidak menampakan gejala lebih lanjut, maka biasanya dokter tidak akan menganjurkan perawatan. Hanya saja, dokter akan tetap mengawasi dan memperhatikan pertumbuhan miom tersebut. Namun bukan hanya dokter, andapun harus ikut serta dan tetap waspada memperhatikan gejala yang mungkin akan kembali muncul atau bahkan menjadi lebih parah daripada sebelumnya. Apabila anda merasakan gejala yang serius, maka dokter akan melakukan pengobatan intensif untuk mencegah penyebaran dan pembesaran pada miom.

Mencegah tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh akan menjadi senajata yang baik dalam mencegah timbulnya penyakit dalam tubuh. Selain itu, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter akan menjadi antisipasi yang baik, jika ditemukan keluhan atau gangguan kesehatan pada ibu hamil, maka dokter akan segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Solusi Lebih Praktis dan Efektif Untuk obati Miom Tanpa Operasi dan Tanpa Efek samping 

CARA CEGAH MIOMA

 

Setiap perempuan pasti berbeda beda, tidak sedikit di antara mereka yang takut dengan cara operasi pengangkatan miom. Mereka takut jika miom itu tumbuh lagi dan nanti akan timbul efek samping setelah operasi. Oleh sebab itu, disini saya juga akan memberikan anda solusi yang lebih efektif , lebih alami , lebih praktis, tanpa efek samping untuk mengobati penyakit miom. 

Kini telah hadir obat herbal miom yang alami, ampuh dan efektif yaitu obat herbal Crystal X. Crystal X adalah obat herbal yang terbuat dari ekstrak Mineral Aalami. Crystal X mampu mengobati miom tanpa operasi dan tanpa kemoterapi. Cukup dengan mengkonsumsi Crystal X secara rutin dan teratur, penyakit miom perlahan lahan akan mengecil dan menghilang secara alami dari dalam tubuh. 

Jika anda tidak ingin mengeluarkan biaya besar dan takut akan operasi, inilah jalan terbaik yang saya rekomendasikan kepada anda. Alhamdulillah sudah banyak konsumen kami yang cocok dan berhasil sembuh komsumsi Crystal X. 

Previous
Next Post »
Thanks for your comment